Kualitas Spermatozoa Semen Beku Sapi Bali Pada Suhu Thawing Yang Berbeda

Imelda R Binangkari, Ngurah Putu Widnyana, Yan Alpius Loliwu

Abstract


Penelitian bertujuan untuk mengetahui kualitas spermatozoa semen beku sapi Bali pada suhu thawing yang berbeda. Yang dilakukan di laboratorium Universitas Sintuwu Maroso. Materi yang digunakan adalah semen beku sapi Bali yang berasal dari Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, menggunakan metode eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu suhu thawing 31°C, 34°C, 37°C dan 40°C dan tiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Variabel yang diamati adalah motilitas, viabilitas dan abnormalitas spermatozoa. Viabilitas dan abnormalitas spermatozoa diamati dengan metode pewarnaan eosin-negrosin. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis varians (Anava), jika ada pengaruh akan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil pemeriksaan secara mikroskopis menunjukan bahwa rataan persentase motilitas tertinggi diperoleh pada perlakuan P1 (61,67%)dan terendah pada perlakuan P4 \ (35,00%). Rataan persentase hidup/viabilitas spermatozoa tertinggi pada perlakuan P3 (71,33%) dan terendah pada perlakuan P4 (59%), dan Rataan abnormalitas tertinggi pada perlakuan P4 (15,67%) dan terendah pada perlakuan P1 (7,67%). Hasil analisis menunjukkan bahwa suhu thawing berpengaruh sangat nyata (P < 0,01)` terhadap kualitas spermatozoa semen beku sapi Bali. Kualitas sperma terbaik diperoleh pada perlakuan P1 (31°C), karena telah memenuhi syarat IB yaitu motilitas spermatozoa >40%, viabilitas spermatozoa >50%, abnormalitas spermatozoa <20%. 


Keywords


Thawing; kualitas spermatozoa; sapi Bali;

Full Text:

PDF

References


Anonimous, 2002. Standar Nasional Indonesia. Prosedur Tetap Pembuatan Semen Beku (Frozen Semen). Dirjen Peternakan Republik Indonesia, Jakarta.

Bearden, H.J. and J.W. Fuquqy, 1984. Applied Animal Reproduction, 4th Ed. Mississipi State University, New Jersey. Pp. 133-141 Feradis, 2010. Reproduksi Ternak. Alfabeta, Bandung.

Hardjosubroto W. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Hafez, E. S. E. 2000. Reproduction in farm animals. 7th Edition. Lea and Febiger. Philadelphia

Hunter, R.H.F. 1995. Fisiologi dan Teknologi Reproduksi Hewan Betina Domestik. ITB. Bandung

Jupri M., 2008. Viabilitas Spermatozoa Semen Beku Sapi Potong pada Waktu Thawing yang Berbeda. Skripsi. Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Pertanian, Universitas Sintuwu Maroso, Poso.

Ilyas M. Moh. 2009. Viabilitas Semen Sapi Simental Yang Dibekukan Menggunakan Krioprotektan Gliserol. J. Agroland 16 (2): 172 179, Juni 2009 ISSN: 0854 Jurusan Petemakan Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. –

Lindsay. 1982. Reproduksi Temak di Indonesia. Fakultas Peternakan dan Perikanan. Universitas Brawijaya. Malang.

Partodiharjo, S. 1992.. Fisiologi Reproduksi Hewan. Mutiara Sumber Widya.IPB. Bogor.

Salisbury, G.W dan VanDemark. 1985. Fisiologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan pada Sapi. Gajah Mada. University. Press. Yogyakarta.

Sastrosupadi, A. 2000. Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian. Kanisius, Yogyakarta.

Toelihere, M. R. 1985. Fisiologi Reproduksi pada Ternak. Angkasa. Bandung. 1985.

Zenichiro. 2002. Intruksi Praktis Teknologi Prosesing Semen Beku pada Sapi. Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari- JICA. Malang




DOI: http://dx.doi.org/10.71127/2828-9250.538

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Creative Commons License

Agropet is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.